Rabu, 07 April 2010

BUKAN HANYA BERDOA TETAPI ADAB BERDOA





A’udzubillahi minassyaithanirrajiim
Bissmillahirrahmanirrahiim
Allahumma Shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala Alihi Muhammad

" Tujuan Utama bukan hanya sekedar berdoa dengan sebagus-bagusnya adab "
Seorang hamba, dalam segala hak memang wajib berharap kepada Allah SWT dan bermohon untuk kebutuhannya kepada Maha Pencipta. Semua ini adalah bahagian dari pada hidup yang selalu dimiliki oleh sihamba sepanjang hayatnya. Sebab Allah SWT adalah satu-satunya tempat bergantung ( Allahus Samad).
Akan tetapi berdoa atau mengharapkan pertolongan Allah SWT sebagai satu-satunya tempat bagi sihamba memohon pertolongan ( bukan hanya sekadar berdoa ) . Sebagai harapan kepada Allah SWT , memiliki tatakrama ( adab berdoa ) . Nabi Saaw. mengajar adab yang paling bagus dan indah yang wajib dimiliki dan diucapkan oleh sihamba dihadapan Allah Jalla Jalaluh.
Adab yang bagus dan indah itu , adalah kelembutan sihamba ketika menyampaikan dan mengucapkan permintaannya. Karena Allah Ta'ala itu Maha Halus, Maha Lembut ( Allahu Latifun Khabir ) . Demikian juga sopan santun yang bergerak dalam hati sihamba ( konsentrasi jiwa ) ketika berdoa . Adalah sangat tidak beradab, apabila sihamba memohon kepada Al Khaliq , namun hati sihamba kosong, dan tidak hadir dalam pertemuannya dengan Allah SWT. Allah Swt tidak menyukai kepada sihamba yang berdoa dengan hati yang kosong.
Kekhusuan dan kebersihan hati dari Riya ', ujub dan lain - lain sifat yang kotor diperlukan bagi sihamba ketika berdoa, karena hal ini termasuk dalam sopan santun adab berdoa.
Selain itu, seorang hamba yang beradab baik dalam berdoa , tidak memaksa Allah Ta'ala dalam doanya. Ia tidak meminta segera doanya diterima . Ia tidak boleh menentukan pilihan dari sekian banyaknya permohonan yang diharapkan dari Allah Swt, akan tetapi ia menyerahkan seluruh permohonan itu kepada Allah belaka. Karena Allah juga yang memberi dan mengatur pemberianNya untuk si hamba.
Seorang hamba menerima pemberian dari Allah dari apa yang pernah ia mohonkan kepada Allah , telah disesuaikan oleh Allah dengan kemampuan sihamba. Allah Ta'ala Maha Mengetahui apakah seorang hamba kuat memikul pemberian Nya. Sebab, suatu pemberian yang dipikulkan kepada sihamba, akan menjadi ujian bagi sihamba, adakah pemberian itu mendatangkan kebaikan bagi dirinya atau dipergunakan untuk kerusakan . Allah maha mngetahui keadaan sebenarnya dari setiap hamba-hambaNya.
Agar suatu permohonan diterima oleh Allah , serta terpeliharanya pemberian Allah yang telah diterima sihamba, maka adab ketika memohon syarat utam bagi terkabulnya doa . Doa yang sudah terkabul dan pemberian yang sudah diterima itu akan terpelihara dan manfaat, apabila hamba mampu menjaga kondisi imannya dari waktu kewaktu. -Mutu Manikam dari Kitab Al Hikam - Syaihk Ahmad Atailah-

Pernahkah anda memikirkan tentang pemberian Allah Swt kepada anda, kemudian menanyakan pada diri anda, dari doa manakah atau kapankah pemberian ini ? sehingga anda merasa yakin bahwa pemberian ini adalah manifestasi dari doa anda dan menjadikan anda yakin "sudah terjadi komunikasi "dengan Allah SWT. - syarelhasan-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar