Minggu, 24 Januari 2010

Kehidupan Sederhana



A'udzubillahiminassyaithanirrajiim
Bissmillahirrahmanirrahiim
Allahumma Shalli 'ala Muhammad wa ' ala Alihi Muhammad

Kehidupan yang Sederhana
Nasehat dari: Mawlana Syaikh Muhammad Nazhim Adil al Haqqani
Ditranslasi dari Servanthood & What It Is

Kalian dapat saja meraih kesempatan lebih untuk memperoleh kenikmatan dan kepuasan dari hasrat kalian. Namun seiring dengan bertambahnya kesempatan itu, maka meningkat pula beban yang harus kalian tanggung. Kalian hendaknya mencoba mencari cara untuk menjadi orang yang sederhana dalam hidup kalian, dengan cara hidup yang mudah dan beban yang ringan. Bila kalian sederhana, hidup kalian tidak akan rumit.

Kesederhanaanlah yang terbaik bagi hidup seseorang karena menjadikan orang menyatu dengan alam. Semakin banyak orang meninggalkan alam, makin banyak pula mereka tertimpa kesulitan. Bila kalian ramah terhadap alam, tubuh kalian akan merasakan kenyamanan dan kedamaian. Lalu jiwa kalian akan jauh lebih nyaman. Grandsyaikh berkata, Saya heran pada manusia, mereka dapat memperoleh hidup yang manis dan nikmat, tetapi mereka malah memilih kehidupan yang sukar dan hambar.
-Mutu Manikam dari Kitab Al Hikam - Syaihk Ahmad Atailah-

Tentang Sabar



-->

A’udzubillahi minassyaithanirrajiim
Bissmillahirrahmanirrahiim
Allahumma Shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala Alihi Muhammad


Hadits berkata, "Jalan menuju Surga penuh dengan hal-hal yang tidak disukai oleh nafsu. Jalan menuju Neraka, sebaliknya, dipenuhi keinganan dan kenikmatan kita."

Suatu hari yang sangat dingin di Damaskus pada waktu shalat pagi (fajar), Grandyeh berkata kepada orang-orang yang telah berkumpul di mesjid, "Karena kalian telah sabar, di sini dalam kedinginan, demi Tuhan kalian, Allah yang Maha Kuasa akan mengirimkan panasnya neraka lima puluh tahun jauhnya terhadap kalian. Ini untuk satu menit kesabaran kalian!"

Sabar adalah melawan segala hal yang disukai oleh nafsu. Ada tiga jenis sifat sabar:

Kesabaran jenis pertama adalah sabar dengan ketidaknyamanan fisik - seperti bangun di pagi yang dingin untuk shalat, menggunakan air dingin untuk mencuci, menunggu dalam antrian, keadaan yang tidak nyaman selama sakit, menyelesaikan tugas yang sulit, dan sebagainya. Untuk tetap bersabar dan tabah dalam ibadah kalian terlepas dari kesulitan-kesulitan tersebut sangatlah berharga dalam pandangan Allah.

Kesabaran jenis kedua bahkan lebih benilai dan itu adalah kesabaran menahan diri dari hal-hal yang dilarang. Ketika kamu melihat seorang wanita, contohnya, ucapkanlah, "Wahai nafsuku! Ini adalah saudara perempuanku! Bagaiman bisa aku melihatnya dengan pandangan yang buruk?" Mengenai kesabaran jenis ini ada sebuah hadits: "Hidup sebagai seorang hamba dan menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang lebih berharga dibanding seluruh ibadah yang dilakukan oleh semua malaikat, manusia, dan jin selama bertahun-tahun!"

Jenis sifat sabar yang ketiga adalah yang terbaik dari semua. Yaitu, bersikap sabar kepada orang-orang yang menyulitkan kalian. Quran berfirman: "Kamu harus menanggung beberapa dari kamu untuk sebagian yang lain. Kami menguji sebagian dari kamu dengan sebagian yang lain." (Quran).-Mutu Manikam dari Kitab Al Hikam - Syaihk Ahmad Atailah-

Kesabaran adalah hal yang paling penting dalam kehidupan seseorang. Bila seorang bisa menahan dengan kesabaran, semua kebaikan bersamanya. Mata Allah tertuju kepadamu...akankah kamu bersabar?

Keikhlasan




A’udzubillahi minassyaithanirrajiim
Bissmillahirrahmanirrahiim
Allahumma Shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala Alihi Muhammad


ikhlas itu menghimpun semua keutamaan dari segala amal. Ia adalah makna yang dibuka dengan diterimanya suatu amal dengan dan disegel dengan keridaan. barangsiapa yang amalnya diterima dan diridai oleh Allah , maka orang tersebut disebut orang yang ikhlas ( mukhlis ), meskipun amalnya sedikit. Adapun orang yang amalnya tidak diterima oleh Allah, maka dia bukanlah orang yang ikhlas, walaupun amalnya sangat banyak. Hal ini bisa dilihat dari kisah Adam dan iblis.
tanda penerimaan itu dengan terwujudnya istiqamah dalam melaksanakan perbuatan baik dan mencurahkan segala sesuatu yang dicintainya sesuai dengan ilmu yang benar, baik dikala bertindak atau tidak bertindak. Orang yang ikhlas adalah orang yang meleburkan jiwanya dan mengorbankan ruhnya supaya dengan tindakannya, dia bisa meluruskan ilmu dan amal serta kepribadian pelaku dan apa yang dilakukannya. Karena jika dia mendapatkan hal ini , berarti mendapatkan keseluruhan , namun jika hal itu terlewatkan darinya , maka segala-galanya lepas darinya. Ikhlas itu berarti pensucian makna tanzih ( ketakterbandingan ) dalam tauhid.

imam Ali as. berkata," Orang beramal itu akan celaka, kecuali yang beribadah. Yang beribadah itu akan celaka, kecuali orang yang berilmu. Yang berilmu itu akan celaka, kecuali orang yang benar. Yang benar itu akan celaka , kecuali orang yang ikhlas. Orang yang ikhlas itu akan celaka, kecuali orang yang bertaqwa. Yang bertaqwa itu akan celaka, kecuali orang yang yakin. Ketahuilah bahwa orang yang yakin itu sungguh berada posisi yang sangat berbahaya".

Allah SWT berfirman pada nabiNya, Dan sembahlah Tuhanmu, hingga datang keyakinan kepadamu ( QS. Al-hijr[15]:99 ).
Tingkat terendah keikhlasan adalah seorang hamba berupaya sekuat tenaga untuk melaksanakan perintah Allah, kemudian dia menganggap bahwa amalannya tidak berharga disisi Allah , sehingga dia tidak menunggu balasan dari Allah. Ini karena dia menyadari bahwa sekiranya Allah menuntutnya untuk ibadah yang benar , maka dia tidak akan sanggup melaksanakannya.
Maqam terendah bagi seorang yang ikhlas adalah didunia, dia diselamatkan dari segala perbuatan dosa, dan diakhirat, dia diselamatkan dari api neraka dan mendapatkan kebahagiaan di surga.-Mutu Manikam dari Kitab Al Hikam - Syaihk Ahmad Atailah-

Sabtu, 23 Januari 2010

Penjagaan diri



A’udzubillahi minassyaithanirrajiim
Bissmillahirrahmanirrahiim
Allahumma Shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala Alihi Muhammad

Barang siapa menjaga hatinya dari kelalaian dan dirinya dari perangkap syahwat serta akalnya dari kejahilan, maka sungguh dia telah masuk kedalam kelompok yang sadar. Barang siapa yang menjaga ilmunya dari hawa nafsu , agamanya dari bid'ah dan hartanya dari yang haram, maka dia sudah tergolong dari orang2 yang saleh.
Rasulullah saaw bersabda," mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim baik laki2 ataupun perempuan." Yang dimaksud adalah ilmu tentang diri. Maka itu , seharusnya diri seorang mukmin dalam setiap hal harus selalu bersyukur, atau memohon maaf atas kelalaian dan kelemahan dirinya. Dalam arti Jjika Allah Ta'ala sudi menerimanya , maka hal itu merupakan keutamaan baginya. Namun jika Dia menolaknya , maka itu adalah keadilan baginya. Diri seorang mukmin harus bisa memahami bahwa setiap gerak dan langkahnya dalam melaksanakan ketaatan disebabkan karena taufikNya, dan mengetahui bahwa sikap diam dan tidak melakukan kemaksiatandisebabkan karena penjagaanNya.
Semua itu bisa terwujud dengan menampakan kefakiran pada Allah SWT , kebergantungan mutlak kepadaNya, kekhusukan dan kerendahan diri kepadaNya. Kuncinya adalah penyerahan diri pada Allah Ta'ala bersama angan yang telah pupus dengan mendawamkan diri mengingat kematian dan menyadari bahwa kamu sedang berdiri dihadapan Yang Maha perkasa. Hal itu akan membebaskanmu dari penjara hawa nafsu, menyelamatkanmu dari ancaman musuh dan mendamaikan jiwamu. TaufikNya adalah sebab keikhlasan dalam ketaatan .
Pangkal dari semua itu adalah kesadaran bahwa hidup adalah sementara. Rasulullah saaw. bersabda." kehidupan dunia hanyalah sesaat, maka gunakan masa itu untuk ketaatan kepada Tuhanmu."
Pintu dari semua itu adalah pelaziman diri untuk menyendiri dengan senantiasa bertafakur. Merasa cukup degnan apa yang diberikan oleh Allah dan meninggalkan kehidupan bermewah-mewahan adalah sebab untuk berkhalwat. Ketenangan adalah sebab untuk bertafakur. Kezuhudan adalah tiang ketenangan. Ketakwaan adalah kezuhudan yang sempurna. Takut adalah pintu ketakwaan. Petunjuk ketakutan adalah mengagungkan Allah SWT dan beristiqomah dengan ketaatan yang tulus dalam menunaikan perintah-perintahnya dan selalu takut serta waspada dari hal-hal menjerumuskan dirinya pada batas-batas yang diharamkanNya. Petunjuk semua ini adalah ilmu.
Allah 'Azza wa jalla berfirman, Hanya orang yang berilmu sajalah diantara hamba-hambanya yang benar-benar takut kepada Allah . ( QS. Fathir [35]:28) - Mutu Manikam dari Kitab Al Hikam Syaihk Ahmad Atailah-

Niat






A’udzubillahi minassyaithanirrajiim
Bissmillahirrahmanirrahiim
Allahumma Shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala Alihi Muhammad

Orang yg memiliki niat yang tulus adalah orang yang memiliki hati yang suci. Karena kesucian hati dari bisikan-bisikan dalam melakukan perbuatan - perbuatan yang dilarang didapatkan dengan memurnikan niat hanya bagi Allah semata pada segala urusan.
Allah berfirman, Hari ketika harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang suci ( QS. Al-Syu'ara [26]:88-89 ).
Nabi Muhammad Saaw besabda,"Niat seorang mukmin lebih baik dibanding dengan amalnya. " dan dalam sabdanya yang lain," Segala amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkannya". Hendaknya seorang hamba memurnikan niatnya dalam setiap gerak geriknya. Niat yang tidak sedemikian ini akan menjadikannya gegabah dalam melakukan sesuatu. Allah telah menyifati orang-orang gegabah dalam bertindak , seperti dalam firmanNya, Mereka itu tiada lain hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya. (QS. Al-Furqan [25]:44 ). Dalam ayat lain, Mereka itulah orang-orang yang lalai. ( QS. Al-Araf [7]:179 ).
Niat itu berasal dari hati sesuai dengan tingkat kemurnian makrifat. Kuat dan lemahnya niat seseorang akan berbeda sesuai dengan perbedaan naik turunnya keimanan. Orang yang memiliki niat yang tulus, maka jiwa dan nafsunya akan tunduk dibawah genggaman kekuasaan keagungan Allah SWT dan malu dihadapanNya. Dia tidak akan merasa tenang, karena sifat, tabiat dan hasratnya, meskipun orang-orang merasa tenang darinya.

Zikir




A’udzubillahi minassyaithanirrajiim
Bissmillahirrahmanirrahiim
Allahumma Shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala Alihi Muhammad

Orang -orang yang benar mengingat Allah adalah orang yang benar-benar taat padaNya. Barang siapa yang lengah mengingatNya , maka dia telah durhaka. Ketaatan adalah tanda petunjuk,sedangkan maksiat tanda kesesatan. Pangkal keduanya adalah zikir dan lalai. Jadikanlah hatimu sebagai kiblat bagi lisanmu, janganlah menggerakannya kecuali denga isyarat hati, persetujuan akal dan keridhaan imaan. Allah mengetahui semua yang tersembunyi dan terlihat darimu.
Jadilah laksana orang yang sedang dalam keadaan sakaratul maut, disaat ruh akan berpisah dari raganya, atau laksana orang yang berdiri dalam barisan pada hari pembalasan. Maka janganlah kamu berpaling dari apa yang dibebankan oleh Tuhanmu padamu dari perintah dan laranganNya serta janji dan ancamaNya. Jangan pula kamu menyibukan diri dengan selain yang dibebankan oleh Tuhanmu . Sucikanlah hatimu dengan air kesedihan dan ketakutan.
Jadikanlah zikrullah ( mengingat Allah ) itu dikarenakan Dia selalu mengingatmu . Dia ingat kepadamu tetapi Dia tidak membutuhkanmu. IngatNya kepadamu itu lebih mulia, lebih diharapkan , lebih terpuji dan lebih sempurna daripada ingatmu padaNya, bahkan lebih dahulu darimu. Makrifatmu bahwa Dia selalu mengingatmu akan mewariskan kerendahan hati , rasa malu dan kehancuran. Dari sinilah lahirlah pandangan akan kemuliaanNya dan karuniaNya yang lalu . Ketaatanmu tidak memiliki nilai sama sekali dihadapan keagungaNya. Meskipun kamu telah banyak berbuat kebaikan. Akhirnya, kamu tulus mengharapkan keridhaanNya.
Perhatiaanmu akan zikirmu terhadapNya akan mewariskan riya, ujub, kebodohan, bertindak kasar pada mahlukNya, merasa telah banyak melakukan ketaatan padaNya dan melupakan karunia dan kemuliaanNya. tak ada yang bertambah pada dirimu kecuali menjadikanmu jauh dari Allah. Kamu tidak mendapatkan sesuatupun dari perjalan waktu ini kecuali ketakutan.
Zikir itu ada dua macam, yaitu zikir yang tulus bagi Allah sesuai dengan persetujuan hati dan zikir yang memiliki arti bahwa yang berzikir itu sebenarnya adalah Tuhan. Rasulullah Saaw bersabda, Aku tidak mampu untuk memuji diriMu. Rasulullah Saaw. tidak pernah menjadikan zikirnya kepada Allah Azza wa jalla memiliki nilai sama sekali karena pengetahuannya akan hakikat sebelumnya bahwa dia mengingat Allah itu karena sebenarnya Allah mengingat diriNya. ini lebih utama.
Barang siapa yang ingin mengingat Allah Azza wa jalla , maka hendaknya dia mengetahui bahwa ketika Allah tidak mengingatkan hambaNya dengan memberikan taufik padanya untuk mengingatNya, niscaya hamba itu tidak akan mampu mengingatNya.

syukur




A’udzubillahi minassyaithanirrajiim
Bissmillahirrahmanirrahiim
Allahumma Shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala Alihi Muhammad


Pada setiap tarikan nafasmu ada kewajiban bersyukur atasmu, bahkan beribu kali bersyukur atau lebih. Syukur yang paling rendah adalah kesadarn bahwa semua nikmat berasal dari Allah SWT tanpa hati harus terikat pada suatu sebab selain Allah 'Azza wa jalla . Syukur juga berarti rida terhadap apa yang diberikan Allah dan kamu tidak mendurhakaiNya dengan nikmatNya serta menentangNya dalam setiap perintah dan laranganNya karena nikmatNya. Hendaknya kamu menjadi hamba yang pandai bersyukur atas nikmatNya disetiap kesempatan, niscaya kamu mengetahui dan menyadari bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Mulia terhadap segala hal.
Jika disisi Allah ada ibadah yang dilakukan oleh hambaNya yang tulus lebih luhur dan agung dari rasa syukur terhadap setiap hal, maka Dia akan menjadikannya sebagai ibadah yang wajib bagi seluruh mahluk. Namun karena tidak ada yang lebih utama dari bersyukur , maka Allah mengistimewakan syukur diantara sekian banyak ibadah dan memilih mereka yang melakukan ibadah ini. Dia berfirman, " hanya sedikit sekali dari hambaKu yang bersyukur (QS. Saba [34]:13 ).
Kesempurnaan dari rasa syukur adalah pengakuanmu dengan bahasa batin secara tulus pada Allah ' Azza wa jalla akan ketidakmampuanmu menggapai derajat syukur yang terendah dalam dirimu. Mendapatkan taufik untuk bersyukur merupakan kenikmatan yang juga harus disyukuri. Hal itu merupakan kenikmatan yang paling agung dan berkah yang paling mulia dari kenikmatan yang telah diberikan kepadamu. Dengan demikian pada setiap ungkapan rasa syukur harus ada syukur sesudahnya yang lebih besar sampai tidak ada batasnya. Seorang hamba tenggelam dalam lautan kenikmatanNya, namun lemah dan tak berdaya untuk menggapai derajat syukur yang tertinggi. Jika seperti itu kejadiannya, bagaimana mungkin seorang hamba bisa menyamakan rasa syukurnya dengan nikmat yang diberikan oleh Allah padanya. Kapan dia bisa menyamakan perbuatannya denga perbuatan Allah ? sedangkan hamba itu mahluk lemah yang tidak pernah memiliki kekuatan kecuali dari Allah 'Azza wa jalla . Pada saat yang sama , Allah sama sekali tidak membutuhkan ketaatan hambaNya. Dia sangat mampu untuk menambahkan kenikmatan. Jadilah hamba yang pandai bersyukur , dengan begitu anda akan melihat berbagai keajaiban dan jawaban dari pertanyaanmu.

Pakaian















A’udzubillahi minassyaithanirrajiim
Bissmillahirrahmanirrahiim
Allahumma Shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala Alihi Muhammad

Pakaian yang paling indah bagi seorang mukmin adalah ketakwaan, dan pakaian yang paling nikmat adalah keimanan. Allah berfirman, " Dan pakaian ketakwaan itulah yang paling baik (QS.Al A'raf [7]:26 )
Pakaian luar kamu adalah nikmat dari Allah SWT, yang dengannya Bani Adam menutup aurat-aurat mereka. Nikmat ini merupakan kemuliaan yang telah diberikan Allah pada keturunan Adam, sementara Dia tidak memberikan kemuliaan ini pada selain mereka. Kemuliaan ini diberikan pada kaum mukmin agar mereka bisa melaksanakan seluruh kewajiban yang dibebankan kepada mereka.
Pakaianmu yang paling bagus adalah pakaian yang tidak menyibukanmu terhadap sesuatu yang menyebabkan kamu lupa kepada Allah 'Azza wa jalla , justru mendekatkanmu untuk mengingatNya, bersyukur padaNya dan patuh padaNya. Pakaian yang baik adalah pakaian yang tidak mendorongmu untuk berbangga diri, riya , berpoyah-poyah, angkuh dan sombong, karena hal itu merupakan bencana terhadap agama dan mengakibatkan kekerasan dalam hatimu.
ketika kamu mengenakan pakaian , ingatlah bahwa Allah telah menutupi semua kekuranganmu dan dosamu dengan kasih sayangNya. busanakan batinmu dengan kebenaran sebagai mana kamu busanakan lahirmu dengan pakaian. Biarkan kebenaran dalam batinmu terselubung oleh takut pada Allah dan biarkan ketaatan menyelubungi ragamu. Ambilah pelajaran dari karunia Allah 'Azza wa jalla, karena Dia menciptakan pakaian luar ini sebagai sarana untuk menutup aurat lahiriah dan Dia membuka pintu tobat, penyesalan dan pertolongan sebagai sarana untuk menutup aurat batiniah dari dosa-dosa dan ahklak yang buruk. Janganlah kamu menampakan aib seseorang , karena Allah telah menutupi hal yang lebih buruk dari dirimu sendiri. sibukan dirimu dengan kesalahan -kesalahanmu dan abaikan hal-hal yang bukan menjadi urusanmu.
waspadalah jangan sampai umurmu habis dengan hal-hal urusan orang lain sementara modal utamamu diperdagangkan oleh selainmu sehingga kamu menjadi orang yang paling merana.
melupakan dosa dan kesalahan merupakan siksaan yang paling berat dari Allah didunia dan mengakibatkan siksaan diakhirat. Selama seorang hamba menyibukan dirinya dalam melakukan ketaatan kepada Allah dan selalu berusaha untuk mengenal kesalahan dan kekurangan dirinya serta meninggalkan hal-hal yang dapat membahayakan agama Allah 'Azza wa jalla.
Dengan demikian dia akan terselamatkan dari kemurkaan Allah dan tenggelam dalam samudera rahmat Allah. Dia mendapatkan mutiara-mutiara faedah dari hikmah dan bayan (penjelasan) . namun selama dia lupa akan dosa-dosanya , tidak pernah menghiraukan aib-aibnya dan mengandalkan daya dan kekuatannya sendiri, niscaya dia tidak akan meraih kemenangan selamanya.

Jumat, 22 Januari 2010

Uraian Hati
















A’udzubillahi minassyaithanirrajiim
Bissmillahirrahmanirrahiim
Allahumma Shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala Alihi Muhammad

I'rab ( uraian ) hati itu ada empat macam: raf', fat-hah, khafdh, dan waqf.
Raf' ( terangkatnya ) hati didalam mengingat Allah SWT.
Fat-hah ( terbukanya ) hati didalam rida terhadap Allah SWT.
khafdh ( rendahnya ) hati didalam kesibukan dengan selain Allah SWT.
Waqf ( terhentinya ) hati yaitu ketika dia lalai dari Allah SWT.

Perhatikanlah !, ketika seorang hamba mengingat Allah dalam keadaan tulus dengan penuh rasa hormat, maka terangkatlah semua tirai yang ada antara dia dan Allah Ta'ala. Jika hati mengikuti sumber ketentuan Allah dengan rida akan hal itu, maka hatinya terbuka dengan gembira, bahagia dan tenang. jika hatinya sibuk dengan urusan2 dunia , maka kamu menemukannya menciut dan gelap jika disebut nama Allah SWT dan ayat-ayatNya. Hatinya bagaikan sebuah rumah yang berantakan lagi sunyi tidak ada kemakmuran dan penghuni yang baik didalamnya.

Jika hati seseorang lengah dari mengingat Allah SWT, kamu akan melihatnya terhenti dari kenaikan dan terhijab . Ia menjadi keras dan gelap sejak berpisah dari cahaya pengagungan.

Tanda raf' ada tiga macam, yaitu persetujuan , tidak menyalahi, dan senantiasa rindu. Tanda fat-hah ada tiga, yaitu tawakkal, jujur dan yakin. Tanda khafdh ada tiga, yaitu ujub, riya dan rakus, dan tanda waqf ada tiga, yaitu hilangnya rasa manis ketaatan, tidak merasakan pahitnya maksiat, dan tidak bisa membedakan yang halal dan yang haram. - Mutu Manikam dari Kitab Al Hikam Syaihk Ahmad Atailah-

Kamis, 21 Januari 2010

Pentingnya Shalawat















A'udzubillahi minassyaithanirrajiim
Bissmillahirrahmanirrahiim
Allahuma Shalli 'ala muhammad wa 'ala Alihi Muhammad

Imam al Ghazali

Dikisahkan, ada seseorang melihat satu makhluk yang sangat jelek di padang sahara. Lalu dia bertanya, "Siapakah kamu?' "Aku amalan jelekmu," jawab makhluk itu. "Apa yang dapat menyelamatkanku darimu?" "Shalawat kepada Nabi Saw., sebagaimana sabda beliau,

"Shalawat itu berada di atas cahaya, di atas ash-shirath. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku pada hari Jum'at sebanyak delapan puluh kali, Allah akan mengampuni dosa-dosanya selama delapan puluh tahun."

Kisah lain, ada seseorang yang tidak pernah bershalawat pada junjungan kita, Muhammad Saw. Pada suatu malam, ia bermimpi bertemu dengan Nabi Saw.
Beliau tidak menoleh kepadanya. Oleh karena itu dia bertanya, "Ya Rasulullah, apakah Anda marah kepada saya?" "Tidak," jawab Nabi Saw. "Lalu mengapa Anda tidak memandang saya?" "Karena aku tidak mengenalmu. Bagaimana Anda tidak mengenal saya, padahal saya termasuk umat Anda? Para ulama mengatakan bahwa Anda lebih mengenal umat Anda daripada seorang ibu mengenal anaknya."

"Mereka benar, tetapi engkau tidak mengingatku dengan shalawat. Sebab aku mengenal umatku menurut kadar shalawat mereka kepadaku." Setelah terbangun, orang itu mewajibkan dirinya selalu bershalawat kepada Nabi Saw seratus kali sehari. Selang beberapa waktu ia bermimpi lagi bertemu Rasulullah Saw. Beliau berkata, "Kini aku mengenalmu dan aku memberikan syafaat kepadamu, karena engkau telah menjadi pecinta rasul."

Pelita Cinta




















A’udzubillahi minassyaithanirrajiim
Bissmillahirrahmanirrahiim
Allahumma Shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala Alihi Muhammad

I. Pengungkapan Rahasia hati Ahli Makrifat.

Rahasia hati ahli makrifatberkisar atas tiga pokok, yaitu takut, harap dan cinta. Takut itu cabang dari ilmu harap itu cabang dari yakin, cinta itu cabang dari makrifat. Tanda rasa takut itu adalah lari, tanda harap itu mencari, tanda cinta itu mengutamakan yang dicintainya diatas selainNya.
Apabila ilmu seseorang telah terbukti kebenarannya, maka dia akan takut. Jika benar rasa takutnya dia akan berlari. dan jika dia maka dia akan selamat.
Apabila telah terbit sinar yakin didalam kalbu seseorang , maka dia akan menyaksikan keutamaan. Jika ia telah mampu menatap keutamaan , maka dia berharap.Dan jika cita manisnya harapan itu menemukan iman, maka dia mencari, maka dia menemukan. Apabila sinar makrifat telah terang didalam hati, berhembuslah angin cinta. Jika angin cinta telah berhembus dan berada didalam bayangan kekasihnya, maka dia akan megutamakan kekasihnya diatas selainNya, dia akan laksanakan segala perintahNya dan menjauhi segala maksiat kepadaNya serta segala laranganNya, dan memilih sikap ini dari segala yang lainnya. Jika dia beristiqamah bersanding dgn kekasihnya dengan melaksanakan segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya, berarti dia telah sampai kepada ruh munajat dan kedekatan.
Perumpamaan pangkal ketiga itu yaitu tanah suci, masjid dan ka'bah. Orang yang telah memasuki wilayah tanah suci, dia akan merasakan aman dari kejahatan seluruh mahluk. Orang yang masuk masjid akan aman seluruh anggota badannya dari melakukan kemaksiatan. Orang yang memasuki Ka'bah, hatinya aman dari kesibukan mengingat selain Allah SWT.
Perhatikanlah, wahai orang yang beriman! jika kamu berada pada satu keadaan yang kamu merasa senang menemui kematian , maka bersyuklah pada Allah SWT atas taufikNya dan penjagaanNya. Namun jika keadaan itu sebaliknya, maka menjauh lah dari situ dengan ketetapan hati yang benar, sesalilah kelalaian dari usiamu yang telah lewat, mintalah bantuan kepada Allah SWT untuk mensucikan yang lahir dari dosa-dosa dan membersihkan yang batin dari segala cela , putuskanlah ikatan kelalaian dari dalam hatimu dan padamkanlah api syahwat dari jiwamu.

Akal dan Hawa Nafsu

A’udzubillahi minassyaithanirrajiim
Bissmillahirrahmanirrahiim
Allahumma Shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala Alihi Muhammad

Orang yang berakal itu adalah orang yang tenang menerima kebenaran, bersikap adil dengan ucapannya, tidak setia pada kebatilan menentang ucapan yang tidak benarmeninggalkan gemerlapnya dunia dan tetap berpegang teguh pada agamanya.
tanda orang berakal terdapat dalam dua hal , yaitu jujur dalam berkata dan benar dalam bertindak. Orang berakal tidak akan mengeluarkan kata-kata yang akan diingkari oleh akal sehat. Dia tidak akan menempatkan dirinya pada posisi yang menimbulkan kecurigaandan segera membantu orang yang tertimpa musibah. Dia selalu menjadikan ilmu sebagai petunjuk bagi setiap perbuatannya, ketenangan sebagai temannya yang selalu menyertainya dalam setiap keadaan dan makrifat sebagai sahabat karibnya dalam setiap perjalan.
Sedangkan nafsu adalah musuh dari akal , penentang kebenaran dan sekutudalam kesesatan . kekuatan nafsu bersumber dari keinginan2 duniawi. Pangkalnya berawal dari makanan yang haram , lalai melaksanakan kewajiban2, meremehkan sunnah2 nabiNya dan menenggelamkan diri dalam kesenangan. - Mutu Manikam dari Kitab Al Hikam Syaihk Ahmad Atailah-

Takut dan Harapan




A'udzubillahi minassyaithanirrajiim
Bissmillahirrahmanirrahiim
Allahuma Shalli 'ala muhammad wa 'ala Alihi Muhammad

Takut merupakan pengawas hati, sedangkan harapan merupakan penolong jiwa. barang siapa mengenla Allah niscaya dia takut kepadaNya.
takut dan harapan merupakan dua sayap keimanan , yang dengannya seorang hamba sejati terbang menuju keridaan Allah SWT. Takut dan harapan juga merupakan mata akalnya, yang dengannya dia memandang janji dan ancaman Allah. Takut menyaksikan keadilan Allah untuk melindungi diri dari ancamanNya, sedangkan harapan mendatangkan karunia Allah.harapan Menghidupkan hati,sementara takut mematikan nafsu. Rasulullah saaw bersabda, 'orang mukmin berada diantara dua ketakutan, yaitu ketakutan yang telah berlalu dan ketakutan yang akan datang". Dengan kematian Nafsu, hatipun hidup. Dengan hati yang hidup, ia dituntun hingga sikap konsisten dalam perbuatan. Barangsiapa menyembah Allah berdasarkan timbangan takut dan harapan, maka ia tidak akan sesat dan akan sampai pada sesuatu yang diharapkannya.
Bagaimana mungkin seorang hamba tidak merasa takut jika dia tidak mengetahui dengan apa lembaran hidupnya ditutup, sementara dia tidak mempunyai amal yang mengantarkan meraih pahala, tidak memiliki kekuasaan atas sesuatu, dan tidak ada tempat melarikan diri. Bagaimana mungkin dia tidak berharap jika dia mengetahui kelemahan dirinya, sementara dia tenggelam dalam lautan karunia Allah yang tidak bisa dihitungdan diperkirakan.
Sang pecinta menyembah tuhannya dengan harapan karena dia menyaksikan keadaan batin dirinya dengan pandangan yang tak pernah lalai. Sang pezuhud menyembahNya karena takut Uways berkata kepada Harim bin Hayyan, "orang-orang telah beramal dengan harapan." Harim menyahut, " kami bahkan beramal karena takut. Takut ada dua, yaitu takut yang tetap dan takut yang berubah. Takut yang tetap mewariskan harapan, sedangkan takut yang berubah mewariskan takut yang tetap. Harapanpun ada dua yaitu harapan yang tersembunyi dan yang tampak. Harapan yang tersembunyi menguatkan hubungan cinta, sedangkan harapan yang tampak memperlihatkan ketidakmampuan, kelengahan dan rasa malu seorang hamba.
 - Mutu Manikam dari Kitab Al Hikam Syaihk Ahmad Atailah-

Hadist Qudsi Imam Ghazali



PERINGATAN KETUJUH

Allah berfirman :

“Wahai manusia ! Wahai budak-budak uang ! Aku menjadikan uang agar engkau dapat menikmati rejeki-Ku, mengenakan pakaian-Ku dan agar kalian semua membaca tasbih serta mensucikan diri-Ku.

Tetapi ternyata kalian semua mengambil kitab suci-Ku, lalu engkau taruh di belakangmu dan engkau mengambil uang lalu engkau tempatkan di atas kepalamu. Kau agung-agungkan rumahmu dan kau remehkan rumah-Ku. Sungguh engkau bukanlah manusia-manusia pilihan, bukan orang yang merdeka. Tapi engkau adalah budak dunia.

Sekumpulan manusia semacam dirimu laksana sebuah kuburan yang dibangun dengan tembok. Sepintas, jika dilihat dari luar, nampak cantik-molek, tapi di dalamnya jelek.

Begitu pula dengan sikapmu, sepintas kalian berbuat bajik, simpatik dan penuh kasih pada orang lain dengan mulutmu yang manis dan perbuatanmu yang indah memikat. Namun itu pula engkau sesungguhnya hatimu keras dan kasar serta budi pekertimu yang nista.

Wahai manusia ! Bersihkan perbuatanmu dari noda, lalu mintalah kepada-Ku !

Sungguh Aku akan memberi kepadamu lebih banyak lagi dari apa yang diminta oleh para peminta.”

Hadist Qudsi Imam Ghazali




PERINGATAN KEENAM

Allah berfirman :

“Wahai manusia ! Aku tidak menciptakanmu karena Aku menginginkan agar yang sedikit menjadi banyak karenamu, tidak karena Aku ingin menjadikan luluhnya binatang buas karenamu, tidak karena Aku ingin meminta pertolongan dalam urusan yang Aku tak mampu, tidak karena ingin menarik keuntungan bagi-Ku atau pula untuk menolak yang membahayakan bagi diri-Ku.

Aku menciptakanmu, agar tiada henti menyembah-Ku, bersyukur sebanyak mungkin dan mensucikan-Ku pagi dan sore.

Wahai manusia ! Andai manusia yang pertama dan yang paling akhir di antara kalian, seluruh jin dan manusia, baik tua maupun muda, baik yang merdeka maupun hamba berkumpul semua tunduk dan patuh kepada-Ku, setitik tepung pun tidak akan menambah kebesaran singgasana kekuasaan-Ku.

Barangsiapa berjihad di jalan Allah, sesungguhnya ia berjuang untuk kebaikan dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah tidak butuh sama sekali terhadap alam semesta.
Wahai manusia ! Sebagaimana engkau berbuat, engkau akan diperlakukan.”

Hadist Qudsi Imam Ghazali




PERINGATAN KELIMA

Allah berfirman :

“Wahai manusia ! Jangan engkau menjadi orang yang terlambat dalam bertobat, membumbung angan-angan dan mengharap kenikmatan hidup di akhirat tanpa amal. Berkata seperti ahli ibadah, beramal seperti orang munafik. Jika diberi karunia tidak pernah mau menerima apa adanya. Jika tidak diberi, tidak mau bersabar.

Mengajak berbuat baik pada orang lain tapi ia sendiri mengabaikannya. Mencegah orang lain agar tidak berbuat nista, sementara ia sendiri melakukannya. Mencintai orang yang suka berbuat baik, namun ia sendiri tidak termasuk di dalamnya. Membenci orang yang bersikap hipokrit, padahal ia termasuk di dalamnya. Mengatakan sesuatu yang tidak ia perbuat dan melakukan apa yang ia cegah. Menuntut orang lain memenuhi janji, namun ia sendiri mengkhianati.

Wahai manusia ! Dalam setiap pergantian hari, sesungguhnya bumi selalu berkata kepadamu.

Wahai manusia ! Engkau berjalan di atas punggungku. Kemudian jenazahmu ditaruh di dalam perutku. Engkau makan sesuka hatimu di atas punggungku dan setelah itu ulat-ulat memakan bangkaimu di dalam perutku.

Wahai manusia ! Sungguh aku ini adalah sarang binatang buas, rumah saling menuntut, rumah tempat tinggal bersama, rumah kegelapan, sarang ular dan kalajengking. Maka hendaknya engkau membangun diriku, bukan justru memporakporandakan diriku.”

Hadist Qudsi Imam Ghazali



PERINGATAN KEEMPAT

Allah berfirman :

“Wahai manusia ! Barangsiapa berduka karena persoalan dunia, maka ia hanya akan kian jauh dari Allah, kian nestapa di dunia dan semakin menderita di akhirat. Allah akan menjadikan hati orang tersebut dirundung duka selamanya, kebingungan yang tak berakhir, kepapaan yang berlarut-larut dan angan-angan yang selalu mengusik ketenangan hidupnya.

Wahai manusia ! Hari demi hari usiamu kian berkurang, sementara engkau tidak pernah menyadarinya. Setiap hari Aku datangkan rejeki kepadamu, sementara engkau tak pernah memuji-Ku. Dengan pemberian yang sedikit engkau tidak pernah mau lapang dada. Dengan pemberian yang banyak, engkau tidak juga pernah merasa kenyang.

Wahai manusia ! Setiap hari Aku mendatangkan rejeki untukmu. Sementara setiap malam malaikat datang kepada-Ku dengan membawa catatan perbuatan jelekmu. Engkau makan dengan lahap rejeki-Ku, namun engkau tak segan-segan pula berbuat durjana kepada-Ku. Aku kabulkan jika engkau memohon kepada-Ku.

Kebaikan-Ku tak putus-putus mengalir untukmu. Namun sebaliknya, catatan kejelekanmu sampai kepada-Ku tiada henti.

Akulah pelindung terbaik untukmu. Sedangkan engkau hamba terjelek bagi-Ku.

Kau raup segala apa yang Kuberikan untukmu. Kututupi kejelekan demi kejelekan yang kau perbuat secara terang-terangan.

Aku sungguh sangat malu kepadamu, sementara engkau sedikitpun tak pernah merasa malu kepada-Ku.

Engkau melupakan diri-Ku dan mengingat yang lain.

Kepada manusia engkau merasa takut, sedangkan kepada-Ku engkau merasa aman-aman saja. Pada manusia engkau takut dimarahi, tetapi pada murka-Ku engkau tak peduli.”

Hadist Qudsi Imam Ghazali



PERINGATAN KETIGA

Allah berfirman :

“Wahai manusia ! Terimalah anugerah yang Kuberikan dengan lapang dada, maka engkau tidak akan berharap pada pemberian orang lain.

Tinggalkanlah rasa dengki, maka engkau akan terhindar dari kegelisahan hidup.

Hindari perbuatan haram, maka engkau aman dari kerancuan dalam beragama.

Barangsiapa mampu menjaga diri dari membicarakan kejelekan orang lain, maka kecintaan-Ku akan Kuanugerahkan kepadanya.

Barangsiapa mengisolasikan diri dari kerumunan orang, maka ia akan terhindar dari pengaruh jeleknya.

Barangsiapa mampu membatasi diri dari berbicara yang tidak ada gunanya, itu menandakan kematangan akalnya.

Barangsiapa menerima dengan lapang dada atas pemberian Allah yang sedikit, maka ia penuh percaya pada Allah.

Wahai manusia ! Jika engkau tidak melaksanakan ilmu yang telah engkau ketahui, maka bagaimana mungkin engkau akan dapat mencari ilmu yang belum engkau ketahui.

Wahai manusia ! Bekerjalah di dunia seakan engkau tidak akan mati esok.

Kumpulkanlah harta seolah engkau akan hidup kekal di dunia.

Wahai dunia ! Jangan kau beri orang yang memburu dirimu. Carilah orang yang menghindar darimu. Jadilah kamu laksana manisan bagi mata orang yang memandangmu.”

Hadist Qudsi Imam Ghazali



PERINGATAN KEDUA

Allah berfirman :
“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Aku. Tiada sekutu bagi-Ku. Dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Ku.

Barangsiapa tidak mau menerima suratan nasib yang telah Aku putuskan, tidak bersabar atas segala cobaan yang Aku berikan, tidak mau berterimakasih atas segala nikmat yang Aku curahkan, dan tidak mau menerima apa adanya atas segala yang Aku berikan, maka sembahlah Tuhan selain Aku.

Barangsiapa yang susah karena urusan dunia, sama saja ia marah kepada-Ku.

Barangsiapa mengadukan musibah yang menimpa dirinya (pada orang), ia sungguh berkeluh-kesah pada-Ku.

Barangsiapa menghadap pada orang kaya dengan menundukkan diri karena kekayaannya, maka lenyaplah dua pertiga agamanya.

Barangsiapa menampar mukanya atas kematian seseorang, maka ia sama saja dengan mengambil sebuah tombak untuk memerangi Aku.

Barangsiapa memecah kayu di atas kubur, maka ia sama saja dengan merobohkan pintu Ka’bah-Ku.

Barangsiapa tidak peduli terhadap cara mendapatkan makanan, berarti ia tidak mempedulikan dari pintu mana Allah akan memasukkannya ke dalam neraka Jahannam.

Barangsiapa tidak bertambah tingkat penghayatan keagamaannya, sungguh ia dalam keadaan selalu berkurang.

Barangsiapa yang terus-menerus dalam keadaan berkurang, kematian adalah jauh lebih baik baginya.

Barangsiapa mengamalkan ilmu yang ia ketahui, maka Allah akan menganugerahkan ilmu yang belum ia ketahui.

Barangsiapa yang angan-angannya membumbung tinggi, maka amal perbuatannya akan keruh.”

Hadist qudsi Imam Ghazali



PERINGATAN PERTAMA

Allah berfirman :
“Wahai manusia ! Aku heran pada orang yang yakin akan kematian, tapi ia hidup bersuka-ria.
Aku heran pada orang yang yakin akan pertanggungjawaban segala amal perbuatan di akhirat, tapi ia asyik mengumpulkan dan menumpuk harta benda.

Aku heran pada orang yang yakin akan kubur, tapi ia tertawa terbahak-bahak.
Aku heran pada orang yang yakin akan adanya alam akhirat, tapi ia menjalani kehidupan dengan bersantai-santai.
Aku heran pada orang yang yakin akan kehancuran dunia, tapi ia menggandrunginya.
Aku heran pada intelektual, yang bodoh dalam soal moral.

Aku heran pada orang yang bersuci dengan air, sementara hatinya masih tetap kotor.

Aku heran pada orang yang sibuk mencari cacat dan aib orang lain, sementara ia tidak sadar sama sekali terhadap cacat yang ada pada dirinya sendiri.

Aku heran pada orang yang yakin bahwa Allah senantiasa mengawasi segala perilakunya, tapi ia berbuat durjana.

Aku heran pada orang yang sadar akan kematiannya, kemudian akan tinggal dalam kubur seorang diri, lalu dimintai pertanggungjawaban seluruh amal perbuatannya, tapi berharap belas-kasih dari orang lain.

"Sungguh tiada Tuhan kecuali Aku dan Muhammad adalah hamba dan utusan-Ku”.

Fattimah Az Zahra (as)

A'udzubillahi minassyaithanirrajiim
Bissmillahirrahmanirrahiim
Allahuma Shalli 'ala muhammad wa 'ala Alihi Muhammad

Dalam Shahih Bukhari, kitab Awal penciptaan, bab tanda-tanda kenabian dalam Islam:
Ummul Mukminin Aisyah berkata: Fatimah (as) datang kepada Nabi saw dengan berjalan seperti jalannya Nabi saw. Kemudian Nabi saw mengucapkan: “Selamat datang duhai puteriku.” Kemudian beliau mempersilahkan duduk di sebelah kanan atau kirinya kemudian beliau berbisik kepadanya lalu Fatimah menangis. Kemudian Nabi saw bersabda kepadanya: “Mengapa kamu menangis?” Kemudian Nabi saw berbisik lagi kepadanya. Lalu ia tertawa dan berkata: Aku tidak pernah merasakan bahagia yang paling dekat dengan kesedihan seperti hari ini. Lalu aku (Aisyah) bertanya kepada Fatimah tentang apa yang dikatakan oleh Nabi saw. Fatimah menjawab: Aku tidak akan menceritakan rahasia Rasulullah saw sehingga beliau wafat. Aku bertanya lagi kepadanya, lalu ia berkata: (Nabi saw berbisik kepadaku): “Jibril berbisik kepadaku, Al-Qur’an akan menampakkan padaku setiap setahun sekali, dan ia akan menampakkan padaku tahun ini dua kali, aku tidak melihatnya kecuali datangnya ajalku, dan engkau adalah orang pertama dari Ahlul baitku yang menyusulku.” Lalu Fatimah menangis. Kemudian Rasulullah saw bersabda: “Tidakkah kamu ridha menjadi penghulu semua perempuan ahli surga atau penghulu semua isteri orang-orang yang beriman? Kemudian Fatimah tertawa.

Mengenal Rekayasa Syetan




A'udzubillahi minassyaithanirrajiim
Bissmillahirrahmanirrahiim
Allahuma Shalli 'ala muhammad wa 'ala Alihi Muhammad

Rekayasa dan pengkhianatan setan terhadap anak cucu Adam a.s. saat melakukan ibadah, terdapat tujuh cara:

Setan melarang taat kepada Allah. Apabila hamba Allah terpelihara, syetan memerintahkan agar hamba itu diperangi.

Apabila hamba itu diselamatkan Allah dari serangan setan, hamba itu digoda kemudian agar tergesa-gesa.

Jika Allah menyelamatkannya, hingga amalnya sempurna, setan menggoda agar memperlihatkan kesempurnaan amalnya.

Apabila Allah menjaganya dari godaan itu, setan masuk melalui takjub terhadap diri sendiri.

Apabila hamba melihat adanya anugerah Allah, setan menggoda agar hamba itu berijtihad dalam wilayah sirrullah (rahasia Allah). Setan membisikkan kepada hamba, "Sebenarnya Allah ingin menampakkan diri-Nya kepadamu!" Ucapan ini, dengan harapan agar si hamba terjerumus riya'. Tetapi, apabila sang hamba menyerahkan diri semuanya hanya pada Ilmu Allah, maka ia selamat.

Jika hamba melemah, tidak mengikuti aturan Allah, setan berbisik kembali, "Anda tidak butuh lagi terhadap amal tersebut. Karena jika Anda ditakdirkan bahagia, pasti meninggalkan amal itu tidaklah membahayakan Anda. Namun jika Anda ditakdirkan celaka, tentu, amal itu sama sekali tidak memberi manfaat kepada diri Anda!"

Apabila Allah masih menyelamatkan hamba-Nya ini, maka sang hamba berkata pada setan itu, "Aku ini hanya hamba. Dan bagi seorang hamba harus melaksanakan perintah tuannya. Sedang tuannya berbuat sekehendaknya dan menghukum sekehendaknya pula." Maka, hamba ini selamat dari setan, atas pertolongan Allah. Jika tidak, maka hancurlah hamba tadi.
(Dikutip dari kitab Raudlatut Thalibin wa 'Umdatus Salikin karya Imam Ghazali)

Mengingat Mati



A'udzubillahi minassyaithanirrajiim
Bissmillahirrahmanirrahiim
Allahuma Shalli 'ala muhammad wa 'ala Alihi Muhammad

Mengingat kematian akan membunuh nafsu syahwat dalam diri, mencabut akar kelengahan , menguatkan hati dengan janji-janji Allah , melembutkan sikap, merobohkan panji-panji hawa nafsu , memadamkan api keserakahan dan menistakan dunia ini. Inilah makna sabda Nabi Saw., " Bertafakur sesaat lebih baik daripada beribadah." Pengaruh yang ditimbulkan dari tafakur ini bisa melepaskan tali -tali tenda dunia dan mengikatnya diakhirat. Dalam keadaan seperti ini seseorang tidak perlu ragu akan turunnya kasih sayang dengan mengingat kematian.
Orang yang tidak mengambil pelajaran dari kematian , ketidak mampuan akalnya , kelemahan dirinya, pembaringan yang lama dikuburan da keadaan yang menakutkan diakhirat, maka tidak ada sedikitpun kebaikan didalam dirinya. Nabi Saw., bersabda " Ingatlah sesuatu yang membinasakan segala kelezatan." Ketika ditanya, " Apakah itu , wahai Rasulullah?" beliau menjawab , " Kematian "
Pada hakikatnya, setiap kali seorang hamba mengingat kematian dalam keadaan lapang, maka dunia akan menjadi sempit baginya. Begitupun , setiap kali dia mengingatnya dalam keadaan susah, maka dunia akan menjadi lapang baginya.
kematian adalah tempat pemberhentian pertama dari tempat-tempat pemberhentian akhirat dan tempat pemberhentian terakhir dari tempat-tempat pemberhentian dunia. Berbahagialah orang yang dimuliakan saat berhenti di tempat ditempat pemberhentian pertama. berbahagialah orang yang membawa bekal kebaikan bersamanya pada tempat pemberhentian terakhir. kematian adalah sesuatu yang paling dekat dengan anak Adam, meskipun dia menganggapnya sesuatu yang sangat jauh. betapa berani seseorang terhadap dirinya dan betapa lemah dirinya dari mahlukNya. Dalam kematian terdapat keselamatan bagi orang-orang yang ikhlas dan kehancuran bagi orang-orang yang berbuat kejahatan. oleh karena itu ada yang merindukan kematian ada yang membencinya. nabi Saw bersabda." Barang siapa mendambakan perjumpaan dengan Allah , niscaya Allah juga mendambakan berjumpa dengannya. barang siapa membnci perjumpaan dengan Allah , niscaya Allah juga tidak senang berjumpa dengannya".

Ya Allah ,
sampaikan belas kasih kepada kesendiriannya
temani keterasingannya
amankan dari rasa takutnya
tenangkan dia dengan kasihMu yang mencukupinya
sungguh kasihMu ( sangat dibutuhkan )
bagi mereka yang berbuat dzalim pada diri mereka

Sungguh kami kepunyaan Allah
dan sungguh kami kembali kepadaNya
Ya Allah,
angkatlah derajatnya ke 'Illyyin yang paling tinggi
jadikan baik dengan musibah ini
bagi mereka yang ditinggalkan nya
dan kami mengharapkan dia jug disisiMu
wahai Pemilik alam semesta



"Bukan kematian yang aku takutkan, tapi tidak hadirnya DiriMu pada saat terpisahnya ruh dan jasadku"
-syarelhasan-