Kamis, 21 Januari 2010

Hargailah Upaya orang lain




A’udzubillahi minassyaithanirrajiim
Bissmillahirrahmanirrahiim
Allahumma Shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala Alihi Muhammad

Ada pelajaran penting yang dapat saya tangkap dari interaksi sosial yang terjalin selama ini, bahwa salah satu bentuk usaha untuk membahagiakan diri sendiri dan orang lain adalah dengan memberikan penghormatan yang pantas dengan yang dihormatinya. Salah satu contoh, memanggil seseorang dengan sapaan yang disenanginya, yakni dengan namanya yang sebenarnya atau gelarnya. Sungguh dingin dan berat perasaan orang yang menyebut nama saudaranya dengan konteks konteks yang tidak jelas misalnya," Anda, si ini " atau "Si itu ". Apakah dengan memanggil seperti itu Anda ingin orang lain tidak mengenal anda, memanggil anda dengan nama yang salah, atau menyapa dengan gelar yang tidak benar? Saya tidak yakin.
Sikap mengabaikan dan menjatuhkan orang lain menunjukan ketidak pekaan perasaan dan keras kepala.
Seorang istri yang telah berusaha mengatur rumah, merapikan posisi perabotan , dan menambahkan wangi wangian untuk menyegarkan ruangan , tentu akan tidak habis fikir ketika suaminya masuk dan tidak acuh terhadap usaha istrinya ini, Tak ada ekspresi apa apa, dingin. Sikap suami seperti ini akan memupuskan semangat dan perhatian.
“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu.”
(Qur’an surah an Nisa ayat 86)
Berilah perhatian terhadap orang lain , ungkapkan rasa terima kasih anda terhadap hasil karya orang lain , dan pujilah pemandangan yang bagus , bau yang menyegarkan, perbuatan yang baik, sifat yang terpuji, qashidah yang menyentuh, dan buku yang bermanfaat, agar nama anda dicatat dalam daftar orang orang yang bisa membalas budi dan jujur sebagai orang yang berkepribadian. Hanya saja tidak sedikit dari kita yang apabila mendapati penghormatan menjadikannya lupa diri akan keberadaan dirinya, karena sesungguhnya penghormatan dan pujian hanyalah milik Allah Ta'ala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar