Minggu, 24 Januari 2010

Keikhlasan




A’udzubillahi minassyaithanirrajiim
Bissmillahirrahmanirrahiim
Allahumma Shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala Alihi Muhammad


ikhlas itu menghimpun semua keutamaan dari segala amal. Ia adalah makna yang dibuka dengan diterimanya suatu amal dengan dan disegel dengan keridaan. barangsiapa yang amalnya diterima dan diridai oleh Allah , maka orang tersebut disebut orang yang ikhlas ( mukhlis ), meskipun amalnya sedikit. Adapun orang yang amalnya tidak diterima oleh Allah, maka dia bukanlah orang yang ikhlas, walaupun amalnya sangat banyak. Hal ini bisa dilihat dari kisah Adam dan iblis.
tanda penerimaan itu dengan terwujudnya istiqamah dalam melaksanakan perbuatan baik dan mencurahkan segala sesuatu yang dicintainya sesuai dengan ilmu yang benar, baik dikala bertindak atau tidak bertindak. Orang yang ikhlas adalah orang yang meleburkan jiwanya dan mengorbankan ruhnya supaya dengan tindakannya, dia bisa meluruskan ilmu dan amal serta kepribadian pelaku dan apa yang dilakukannya. Karena jika dia mendapatkan hal ini , berarti mendapatkan keseluruhan , namun jika hal itu terlewatkan darinya , maka segala-galanya lepas darinya. Ikhlas itu berarti pensucian makna tanzih ( ketakterbandingan ) dalam tauhid.

imam Ali as. berkata," Orang beramal itu akan celaka, kecuali yang beribadah. Yang beribadah itu akan celaka, kecuali orang yang berilmu. Yang berilmu itu akan celaka, kecuali orang yang benar. Yang benar itu akan celaka , kecuali orang yang ikhlas. Orang yang ikhlas itu akan celaka, kecuali orang yang bertaqwa. Yang bertaqwa itu akan celaka, kecuali orang yang yakin. Ketahuilah bahwa orang yang yakin itu sungguh berada posisi yang sangat berbahaya".

Allah SWT berfirman pada nabiNya, Dan sembahlah Tuhanmu, hingga datang keyakinan kepadamu ( QS. Al-hijr[15]:99 ).
Tingkat terendah keikhlasan adalah seorang hamba berupaya sekuat tenaga untuk melaksanakan perintah Allah, kemudian dia menganggap bahwa amalannya tidak berharga disisi Allah , sehingga dia tidak menunggu balasan dari Allah. Ini karena dia menyadari bahwa sekiranya Allah menuntutnya untuk ibadah yang benar , maka dia tidak akan sanggup melaksanakannya.
Maqam terendah bagi seorang yang ikhlas adalah didunia, dia diselamatkan dari segala perbuatan dosa, dan diakhirat, dia diselamatkan dari api neraka dan mendapatkan kebahagiaan di surga.-Mutu Manikam dari Kitab Al Hikam - Syaihk Ahmad Atailah-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar