Sabtu, 23 Januari 2010

Zikir




A’udzubillahi minassyaithanirrajiim
Bissmillahirrahmanirrahiim
Allahumma Shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala Alihi Muhammad

Orang -orang yang benar mengingat Allah adalah orang yang benar-benar taat padaNya. Barang siapa yang lengah mengingatNya , maka dia telah durhaka. Ketaatan adalah tanda petunjuk,sedangkan maksiat tanda kesesatan. Pangkal keduanya adalah zikir dan lalai. Jadikanlah hatimu sebagai kiblat bagi lisanmu, janganlah menggerakannya kecuali denga isyarat hati, persetujuan akal dan keridhaan imaan. Allah mengetahui semua yang tersembunyi dan terlihat darimu.
Jadilah laksana orang yang sedang dalam keadaan sakaratul maut, disaat ruh akan berpisah dari raganya, atau laksana orang yang berdiri dalam barisan pada hari pembalasan. Maka janganlah kamu berpaling dari apa yang dibebankan oleh Tuhanmu padamu dari perintah dan laranganNya serta janji dan ancamaNya. Jangan pula kamu menyibukan diri dengan selain yang dibebankan oleh Tuhanmu . Sucikanlah hatimu dengan air kesedihan dan ketakutan.
Jadikanlah zikrullah ( mengingat Allah ) itu dikarenakan Dia selalu mengingatmu . Dia ingat kepadamu tetapi Dia tidak membutuhkanmu. IngatNya kepadamu itu lebih mulia, lebih diharapkan , lebih terpuji dan lebih sempurna daripada ingatmu padaNya, bahkan lebih dahulu darimu. Makrifatmu bahwa Dia selalu mengingatmu akan mewariskan kerendahan hati , rasa malu dan kehancuran. Dari sinilah lahirlah pandangan akan kemuliaanNya dan karuniaNya yang lalu . Ketaatanmu tidak memiliki nilai sama sekali dihadapan keagungaNya. Meskipun kamu telah banyak berbuat kebaikan. Akhirnya, kamu tulus mengharapkan keridhaanNya.
Perhatiaanmu akan zikirmu terhadapNya akan mewariskan riya, ujub, kebodohan, bertindak kasar pada mahlukNya, merasa telah banyak melakukan ketaatan padaNya dan melupakan karunia dan kemuliaanNya. tak ada yang bertambah pada dirimu kecuali menjadikanmu jauh dari Allah. Kamu tidak mendapatkan sesuatupun dari perjalan waktu ini kecuali ketakutan.
Zikir itu ada dua macam, yaitu zikir yang tulus bagi Allah sesuai dengan persetujuan hati dan zikir yang memiliki arti bahwa yang berzikir itu sebenarnya adalah Tuhan. Rasulullah Saaw bersabda, Aku tidak mampu untuk memuji diriMu. Rasulullah Saaw. tidak pernah menjadikan zikirnya kepada Allah Azza wa jalla memiliki nilai sama sekali karena pengetahuannya akan hakikat sebelumnya bahwa dia mengingat Allah itu karena sebenarnya Allah mengingat diriNya. ini lebih utama.
Barang siapa yang ingin mengingat Allah Azza wa jalla , maka hendaknya dia mengetahui bahwa ketika Allah tidak mengingatkan hambaNya dengan memberikan taufik padanya untuk mengingatNya, niscaya hamba itu tidak akan mampu mengingatNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar